Forum Group Discussion bersama Kementerian PPN/ Bappenas

Pada hari Rabu, 24 November 2021, Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Katolik Parahyangan melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk membahas mengenai hasil studi pembuatan kajian mengenai Peran Sektor Jasa Keuangan dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. FGD tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang telah dilakukan sejak April 2021 dalam melaporkan hasil kajian yang telah dibuat. Kajian antara Direktorat Jasa Keuangan dan BUMN (Kementerian PPN/Bappenas) dengan Prodi EP dilakukan untuk memberikan potret atas peran sektor keuangan khususnya perbankan dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional di tengah kondisi pandemi Covid-19. Hasil kajian ini diharapkan dapat berguna sebagai salah satu masukan dalam menentukan kebijakan yang dilakukan dalam rangka memulihkan perekonomian nasional.

Di Indonesia, upaya pemulihan perekonomian dirumuskan dalam kebijakan dengan kerangka dasar sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang yang kemudian menjadi Undang-Undang (UU No. 2 Tahun 2020) dengan nama Kebijakan Keuangan Negara dan Kebijakan Stabilitas Sistem Keuangan untuk menghadapi ancaman turunnya pertumbuhan dan stabilitas ekonomi akibat Pandemi COVID-19. Kebijakan di sektor keuangan melibatkan seluruh lembaga yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan). Sejumlah kebijakan langsung untuk sektor riil juga telah dicanangkan oleh berbagai Kementerian dan Pemerintah Daerah. Namun, efektivitas kebijakan belum dinilai cukup, sampai dengan April 2021, perbankan belum dianggap berhasil dalam menopang sektor riil dari terpuruknya proses produksi, sementara daya beli masyarakat juga mengalami kemerosotan imbas hilangnya pekerjaan akibat pandemik. Kajian ini dilakukan untuk menemukan kebijakan yang diperlukan bagi sektor keuangan, khususnya sektor perbankan konvensional, agar dapat memastikan dan mempercepat pemulihan perekonomian Indonesia.

Dalam penyelenggaraannya, FGD dilakukan secara hybrid dengan tujuh belas delegasi yang hadir secara luring dan sisanya mengikuti secara daring dengan zoom meeting. Diskusi dimulai dengan pemaparan hasil kajian yang diberikan oleh Ibu Dr. Miryam L. Wijaya selaku Ketua tim UNPAR dan diakhiri dengan sesi tanya jawab. Jalannya diskusi berlangsung dengan sangat atraktif dengan banyaknya pertanyaan dan komentar yang diajukan. Para delegasi yang hadir di lingkungan UNPAR juga dengan sangat ketat mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku.