Bandung, 19 Februari 2025 – Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) terus memperluas jaringan kerja samanya guna meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian. Salah satu langkah terbaru adalah penjajakan kolaborasi dengan Neraca Ruang, sebuah inisiatif yang berfokus pada pemetaan partisipatif dan pengelolaan sumber daya berbasis komunitas.
Dalam pertemuan yang diadakan baru-baru ini, Founder Neraca Ruang, Jilal Mardhani memperkenalkan aplikasi bernama Otonometer yang dapat digunakan untuk analisis data, penelitian, serta pengambilan kebijakan berbasis bukti. Beberapa fitur utama yang diperkenalkan meliputi:
- Jelajah → Digunakan untuk mencari data spesifik, seperti pajak hotel.
- Utak-atik → Memungkinkan pengguna membandingkan data dengan angka yang telah disesuaikan per kapita atau per penduduk. Sumber data berasal dari Direktorat Jenderal Keuangan dan sudah berupa realisasi, bukan sekadar anggaran.
- Berkaca → Memfasilitasi perbandingan antara dua daerah berdasarkan parameter yang dipilih pengguna.
- Free, Lensa, Kelola Cermat, dan Profil Daerah → Tools tambahan yang membantu dalam analisis data dan visualisasi informasi.
- Kelola Cermat → Dalam tahap pengembangan lebih lanjut untuk melihat kinerja daerah secara menyeluruh.
- Rencana Pengembangan ANTARUANG → Konsep yang sedang dirancang untuk memperluas cakupan analisis spasial.
- Gotong Royong → Rencana kerja sama dalam pengabdian masyarakat dan publikasi ilmiah berbasis kasus nyata.
Dalam sesi diskusi, beberapa dosen Program Studi Ilmu Ekonomi UNPAR memberikan tanggapan mereka terhadap potensi kolaborasi ini:
- Dr. Miryam Bellina Lilian Sri Kurniawati Wijaya, Dra., M.A. menyatakan bahwa aplikasi yang ditawarkan sangat menarik dan memiliki banyak potensi untuk diterapkan dalam penelitian. Namun, beliau juga menyoroti bahwa dalam praktiknya, banyak data kependudukan yang masih kurang akurat. Pihak Neraca Ruang menjelaskan bahwa sumber data mereka berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS), sehingga dapat dipastikan validitasnya.
- Ahmad Aswin Masudi, S.E., M.S.E., M.A., Ph.D. menanyakan mekanisme pemanfaatan aplikasi oleh pengguna. Pihak Neraca Ruang menjelaskan bahwa data dapat diakses secara gratis karena bersumber dari data publik. Namun, dalam kerja sama akademik, diharapkan ada output dalam bentuk publikasi ilmiah agar dapat memberi manfaat lebih luas.
Ke depan, kerja sama ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai pengelolaan sumber daya berbasis data, tetapi juga mendorong penelitian berbasis bukti yang lebih mendalam.